Imunisasi Polio Serentak Dimulai di Riau 

Pekanbaru | Selasa, 07 Maret 2023 - 10:22 WIB

Imunisasi Polio Serentak Dimulai di Riau 
Kepala Dinas Kesehatan Riau Zainal Arifin. (ISTIMEWA)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pelaksanaan imunisasi Polio bagi anak usia 0-59 bulan dan 4-59 bulan di 12 kabupaten/kota di Riau, sudah serentak dilaksanakan mulai Senin (6/3). Tidak hanya di fasilitas kesehatan pemerintahan saja, imunisasi Polio juga bisa dilakukan di fasilitas kesehatan swasta secara gratis.

Kepala Dinas Kesehatan Riau Zainal Arifin mengatakan, pelaksanaan imunisasi Polio di  Riau serentak dimulai pada Senin  diseluruh daerah. Untuk di tingkat provinsi, seremonial kegiatan dilaksanakan di Mal Vaksin Jalan Melur, Pekanbaru.


"Imunisasi Polio serentak sudah dimulai di Riau. Pihak pemerintah di 12 kabupaten/kota juga
sudah memulainya," katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, imunisasi Polio dapat dilaksanakan diseluruh fasilitas kesehatan yang ada. Mulai dari Puskesmas hingga rumah sakit, selain fasilitas kesehatan milik pemerintah, imunisasi Polio juga bisa dilakukan di fasilitas kesehatan swasta seperti rumah sakit juga secara gratis.

"Vaksin Polio juga kami distribusikan ke rumah sakit swasta, jadi masyarakat juga bisa membawa anaknya untuk imunisasi di sana secara gratis," ujarnya.

Dengan banyaknya fasilitas imunisasi yang diberikan, pihaknya berharap masyarakat bisa ikut menyukseskan program tersebut agar anak-anak Indonesia terbebas dari penyakit Polio.

"Mari kita dukung dan sukseskan imunisasi Polio ini, agar anak-anak Indonesia terbebas dari penyakit Polio," ajaknya.

Dipaparkan Zainal, target anak-anak yang akan mendapatkan imunisasi Polio di Riau sebanyak 1.245.338 anak. Target imunisasi Polio di Provinsi Riau tersebut dibagi menjadi dua kelompok. Yakni pertama kelompok usia 0-59 bulan sebanyak 640.001 anak dan usia 4-59 bulan sebanyak 605.337 anak.

"Imunisasi Polio di Riau akan dimulai sejak 6-13 Maret. Imunisasi Polio ini penting dilakukan karena sudah ditetapkannya Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio Vaccine- Derived Polio Virus tipe 2 (VDPV2) di Kabupaten Pidie, Aceh Utara dan Bircun Provinsi Aceh. Provinsi Sumatera Barat dan Riau yang berdekatan dengan Provinsi Aceh dikategorikan sebagai provinsi yang berisiko tinggi terhadap penularan virus polio," ujarnya.  

Dijelaskan Zainal, berdasarkan rekomendasi WHO, Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) dan Komite Ahli Eradikasi Polio, dibutuhkan upaya berupa kegiatan Crash Program yang dilaksanakan di kedua provinsi untuk menutup kesenjangan imunitas serta merupakan upaya penting dalam mempertahankan status Indonesia Bebas Polio.

"Sehubungan dengan hal tersebut, di Riau akan dilaksanakan beberapa upaya di antaranya yakni Crash Program dilaksanakan dengan memberikan satu dosis imunisasi bivalent Oral Polio Vaccine (bOPV) atau Polio tetes dan satu dosis imunisasi Inactivated Polio Virus Vaccine (IPV) atau polio suntik tanpa memandang status imunisasi sebelumnya," ujarnya.

Dijelaskan Zainal, polio adalah penyakit menular yang sangat berbahaya, dapat menyebabkan kelumpuhan atau kecacatan seumur hidup hingga kematian. Polio menular lewat air dan makanan yang terkontaminasi dengan tinja yang mengandung virus Polio.

"Penyakit polio tidak dapat diobati, hanya dapat dicegah dengan imunisasi Polio," jelasnya.(sol)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook